Pekan Ini Akan Diadakan Training  Vaksinator Hadapi Penyebaran Virus LSD

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Herman SE MT, mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan pelatihan bagi seluruh petugas vaksin yang ada di kabupaten/kota, se Provinsi Riau guna menghambat penyebaran virus LSD.

Hal itu menurutnya sejalan dengan rencana kedatangan vaksin, yang diharapkan tiba dalam pekan depan ini. Sembari menunggu kedatangan vaksin tersebut, maka diundang seluruh vaksinator guna penyeragaman teknis pelaksanaan vaksin tersebut untuk selanjutnya segera dilakukan vaksinasi terhadap hewan ternak terutama bagi ternak yang terkena virus penyakit berbenjol itu.

Demikian diungkapkan Herman SE MT, selaku Kadisnak dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, didampingi Kabid Kesehatan Hewan drh Faralinda Sari, kepada DetakIndonesia.co.id, di Pekanbaru, Sabtu (12/3/2022).

Sapi di Riau terserang virus LSD kulit benjol-benjol

Diakui Herman, semenjak virus LSD terdeteksi di Riau, pihaknya  melaporkan hal itu ke pusat. 
Dan pihak Kementerian juga tak menunggu lama langsung merespon seraya mengirimkan berbagai jenis obat-obatan yang diperlukan sebagai upaya penanganan awal.

Adapun jenis obat-obatan yang mereka terima dari pemerintah pusat itu kata Faralinda Sari, yakni vitamin, antipiretik, anti histamin, anti biotik, dan anti parasit. 

Hal itu juga langsung didistribusikan ke daerah dan oleh petugas di daerah juga sudah memberikannya pada hewan yang terkena penyakit disesuaikan penggunaan obat tergantung pada gejala sakit pada masing-masing hewan sapi itu.

Herman mengatakan, virus LSD tersebut yang tingkat kematiannya tidak terlalu tinggi yakni hanya berkisar 1-5 persen. Namun angka kesakitannya cukup tinggi sampai dengan 45 persen. 

Sehingga perlu segera dilakukan  vaksinasi dan menurut rencana  minimal 80 persen dari populasi ternak sapi yang ada harus mendapat vaksin. Dengan dilakukannya vaksin secara menyeluruh nantinya diharapkan dapat membentuk herd immunity, bagi hewan ternak sehingga penyakit itu bisa dikendalikan.

Apalagi tambah dia, tak lama lagi akan menghadapi puasa, Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan selanjutnya Hari Raya Idul Adha 1443 H (Hari Raya Kurban), tentu saja dalam hal ini perlu menjamin kesehatan hewan ternak. Sehingga masyarakat nantinya tidak ragu mengonsumsi daging hewan sapi. 

"Apalagi hewan ternak sapi yang terserang virus LSD di Riau akan dijadikan kurban sesuai ketentuan haruslah benar-benar sehat dan tidak boleh ada cacatnya," sebut dia lagi.

Ditambahkan Herman, kepada petugas kesehatan hewan dari daerah, juga pelu diberikan pemahaman yang sama terkait upaya perlindungan ternak sapi atau kerbau yang harus dilakukan para peternak.

Mulai dari pembersihan kandang, penanganan lalat, nyamuk, kutu, caplak dan serangga penghisap darah lainnya. Bahkan disarankan membuat kelambu untuk kandang sapi dan kerbau di masing masing kandang.

Karena hal ini menjadi faktor penting, guna mengurangi penyebaran virus dimaksud. Karena penularan terjadi akibat vektor, (lalat, nyamuk, kutu, caplak, dan serangga lainnya dengan jangkauan sebaran bisa sampai 10 kilometer jaraknya dari ternak yang terindikasi tertular.

"Selain perawatan, mulai dari penyemprotan disinfektan dan anti serangga lainnya, obat-obatan dan vitamin juga harus diberikan secara berkala. Untuk itu obat-obatan, desinfektan dan anti serangga bantuan pusat dan stok buffer provinsi sejak terjadinya penularan juga sudah langsung didistribusikan, terutama ke daerah yang terkena virus tersebut," tambah Herman.

Dia melanjutkan, daerah di Provinsi Riau yang paling banyak mengalami virus LSD adalah Kabupaten Indragiri Hulu yakni sebanyak 117 kasus. Dari total 261 kasus LSD di Provinsi Riau laporan ternak sapi yang telah menunjukkan progres kesembuhan total 230 ekor.

"Namun penyakit tersebut ditemukan hampir merata di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Upaya antisipasi agar penyebarannya bisa dikendalikan, untuk itulah vaksin tersebut benar-benar diperlukan dan harus segera didatangkan secepatnya," tegas dia lagi.

"Insyaa Allah, dalam waktu dekat ini menurut informasi dari Pemerintah Pusat vaksin yang diimpor dari Mesir tersebut akan segera masuk ke Riau. Vaksin tersebut nantinya berfungsi sebagai pencegahan, sekaligus upaya peningkatan imunitas bagi tubuh hewan ternak sapi tersebut," tutup dia menutup pembicaraan.(jos/azf)


Baca Juga